Hidup sebagai orangtua merupakan pengalaman yang seru dan penuh dinamika. Saat anak bertingkah lucu, Moms dan Dads pasti merasa gemas dan tidak ingin melewatkan momen tersebut. Namun ketika anak tantrum, Moms dan Dads mungkin akan merasa lelah dan ingin segera mengambil time out sejenak. Sebenarnya apa itu tantrum dan bagaimana cara mengatasi anak tantrum? Simak ulasannya yuk!
PENGERTIAN TANTRUM
Bagi orangtua baru, tantrum mungkin masih menjadi istilah yang asing. Secara sederhana, tantrum dapat dijelaskan sebagai suatu keadaan ketika anak marah secara berlebihan. Saat anak tantrum, mereka akan mengamuk dengan menangis, berteriak, hingga membanting berbagai benda yang ada di sekitarnya.
Penyebab utama tantrum pada anak adalah ketika si kecil menginginkan sesuatu, tapi tidak dapat mengungkapkannya. Kemampuan bahasa yang masih terbatas seringkali membuat orangtua sulit memahami keinginan si kecil. Saat itulah, tantrum menjadi bentuk ekspresi atas rasa frustasi dan kesal karena tidak mendapatkan apa yang diinginkannya.
CARA MENGATASI ANAK TANTRUM
Tantrum pada anak tidak bisa dibiarkan terjadi terus menerus. Selain bisa mengganggu orang lain, tantrum juga bisa menjadi kebiasaan yang tidak baik bagi anak. Ketika Moms dan Dads selalu memberikan apa yang si kecil inginkan saat tantrum, maka ia akan mengulangi cara tersebut untuk mendapatkan apa yang ia inginkan di kemudian hari. Ada beberapa hal yang bisa Moms dan Dads lakukan untuk menghadapi anak tantrum.
1. Hadapi dengan tenang
Hal pertama yang perlu Moms dan Dads lakukan untuk menghadapi anak tantrum adalah dengan bersikap tenang. Jika Moms dan Dads merasa panik, biasanya tangisan si kecil justru makin menjadi-jadi. Bukan hanya itu, rasa panik yang mendera saat anak tantrum juga bisa membuat keputusan yang Moms dan Dads ambil menjadi kurang bijaksana. Jika Moms dan Dads mulai merasa kehabisan kesabaran, pergi menjauh sebentar untuk menenangkan diri sebelum menghadapinya kembali.
2. Beri si kecil ruang
Ketika sedang merasa kesal, anak perlu meluapkan seluruh perasaannya terlebih dahulu agar bisa kembali tenang. Karena itu, sebaiknya Moms dan Dads memberi si kecil kesempatan untuk meluapkan seluruh emosinya. Ketika berada di tempat umum, bawa si kecil ke tempat yang lebih sepi agar tangisannya tak mengganggu orang lain. Setelah anak tantrum mulai merasa tenang, Moms dan Dads bisa memeluk sambil mengajaknya berbicara. Bentuk suasana menjadi positif dan tunjukkan empati agar si kecil tahu jika Moms dan Dads akan selalu ada ketika ia membutuhkannya.
3. Jangan langsung turuti keinginannya
Banyak orangtua yang memilih untuk langsung memberikan apa yang anaknya mau untuk meredam tantrum. Padahal, ketika si kecil mengamuk dan orangtua langsung menuruti keinginannya, maka ia akan melakukan hal itu lagi dan lagi, untuk mendapatkan apa yang ia inginkan di kemudian hari. Sebaiknya setelah tantrum mereda, berikan pengertian pada anak apa penyebab ia tidak bisa mendapatkan keinginannya. Apabila memungkinkan, ajaklah anak berdiskusi cara terbaik untuk mengatasi anak tantrum versinya sendiri.
Tantrum pada anak memang bisa terjadi berkali-kali. Namun, jika Moms dan Dads bisa mengatasi anak tantrum dengan tenang, maka perlahan-lahan kebiasaan ini akan hilang seiring dengan pertambahan usia si kecil.
Image source: https://www.activekids.com
(Supervised by: Rumah Dandelion)